Hubungi kamiSiteMap
Rumah Informasi bisnis Suku cadang mobil Berita Teknologi Fashion wanita Acara olah raga Lebih

Nvidia Sebar 3,76 Juta GPU Server AI, Kuasai 98 Persen Pangsa Pasar

2024-06-19 HaiPress

Sumber HPC Wire

iDoPress - Nvidia selaku pabrikan GPU -termasuk GPU data center untuk pengolahan AI- banjir pesanan seiring dengan makin mengemukanya tren layanan berbasis kecerdasan buatan di industri teknologi.

Firma riset pasar TechInsights belakangan mengungkap bahwa Nvidia mengirimkan sebanyak 3,76 juta GPU data center sepanjang 2023,atau tumbuh lebih dari 1 juta unit dibandingkan catatan 2022 sebesar 2,64 juta.

Dengan demikian,Nvidia pun memiliki posisi sangat dominan di pasaran GPU data center,dengan market share mencapai 98 persen pada 2023,menurut TechInsights.

Baca juga: Nvidia Makin Dominan,Kuasai 88 Persen Pasaran GPU PC

Nvidia juga disebut menguasai revenue GPU data center dengan porsi yang sama di kisaran 98 persen. Revenue Nvidia pada 2023 di segmen ini tercatat sebesar 36.2 miliar dollar AS (Rp 594 triliun) atau lebih dari tiga kali pendapatannya pada 2022 sebesar 10,9 miliar dollar AS (Rp 179 triliun).

Jika digabungkan dengan pemain-pemain lain seperti AMD dan Intel,total pengiriman GPU data center pada 2023 mencapai 3,85 juta unit,dibandingkan 2,67 juta unit yang tercatat pada tahun sebelumnya.

Peluang bagi pesaing

Meskipun Nvidia masih mendominasi,faktor harga tinggi dan langkanya GPU buatan perusahaan tersebut memberi peluang bagi para kompetitornya untuk berkembang di pasaran data center.

Pengapalan GPU data center dari AMD,misalnya diprediksi akan naik tahun ini. GPU seri MI300 dari perusahaan tersebut diketahui berhasil menarik minat sejumlah klien besar seperti Microsoft,Meta,dan Oracle.

CEO AMD Lisa Su pun memproyeksikan pendapatan GPU data center AMD bakal menembus kisaran 4 miliar dollar AS (Rp 65 triliun) pada 2024,lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 3,5 miliar dollar AS (Rp 57 triliun).

Baca juga: Nvidia,OpenAI,dan Microsoft Diduga Memonopoli AI

Sementara itu,masa depan GPU Intel masih menyisakan tanda tanya. Intel menghentikan lini GPU Ponte Vecchio dan kini berfokus ke lini chip AI Gaudi yang tidak sefleksibel GPU

Model-model AI generatif mesti diprogram secara khusus untuk dijalankan di Gaudi sehingga memerlukan upaya esktra,sementara GPU Nvidia lebih bisa beradaptasi.

Intel berencana merilis lini GPU Falcon Shores pada 2025. CEO Intel Pat Gelsinger menjanjikan bahwa Flacon Shores bakal menggabungkan kinerja tinggi Gaudi 3 dengan arsitektur yang fully pogrammable.

Perusahaan lain ikut bikin chip AI

Di luar para pabrikan GPU tradisional,perusahaan-perusahaan teknologi penyedia layanan AI seperti Google,Microsoft,hingga Amazon pun belakangan mulai berinisiatif membuat chip AI sendiri.

Google,misalnya,sudah melengkapi data center Google Cloud dengan chip buatan sendiri,termasuk CPU Axion yang baru-baru ini diperkenalkan dan chip AI Trillium.

Amazon pun memiliki CPU Graviton dan chip AI bernama Trainium dan Inferentia. Demikian juga dengan Microsoft yang tahun lalu memperkenalkan CPU Cobalt dan akselerator AI Maia.

Baca juga: Microsoft Umumkan 2 Chip AI Buatan Sendiri,Maia 100 dan Cobalt 100

Namun,skenario penggunaan chip buatan sendiri oleh para perusahaan penyedia layanan AI ini berbeda-beda. AI Large language model (LLM) Google,misalnya dirancang untuk berjalan di chip bikinannya.

Microsoft masih mengandalkan GPU Nvidia untuk infrastruktur AI dan sudah mulai mengadaptasikan perangkat lunaknya untuk dijalankan di chip buatan sendiri.

Sementara itu,sebagaimana dihimpun KompasTekno dari HPC Wire,Rabu (19/6/2024),Amazon lebih banyak menyewakan chip-nya ke perusahaan-perusahaan klien yang menjalankan software sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Mingguan Bisnis Indonesia    Hubungi kamiSiteMap