2024-08-08 HaiPress
JAKARTA,iDoPress-Anggota DPRD Fraksi PSI Simon Lamakadu mengatakan,kemacetan di Jakarta menyebabkan kerugian sekitar Rp 65 triliun rupiah per tahun atau setara Rp 178 miliar rupiah per hari.
"Itu juga menyebabkan pemborosan bahan bakar minyak (BBM) sekitar Rp 2,2 juta liter per hari. Sementara saat ini mode share transportasi publik Jakarta hanya 18 persen-an," ujar Simon saatapat paripurna pemandangan umum tentang rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) 2024 di Gedung DPRD Jakarta,Kamis (8/8/2024).
Untuk mengatasi permasalahan itu,Pemprov Jakarta diminta memperbaiki layanan transportasi publiknya.
Baca juga: Lalu Lintas Macet,Sopir JakLingko di Tanjung Priok Sulit Dapat Upah Rp 4,8 Juta Per Bulan
"Untuk itu kami mendukung Pemprov Jakarta untuk meningkatkan anggaran subsidi transportasi publik,yang dinaikkan menjadi Rp 5,5 triliun dari sebelumnya Rp 4,8 triliun," imbuh Simon.
Sebab,dengan perbaikan layanan transportasi publik diharapkan masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Dengan begitu,bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta.
"Dengan peningkatan layanan transportasi publik kami yakin masyarakat akan mau beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik," tandas Simon.
Di sisi lain,anggota DPRD Jakarta Fraksi Demokrat,Ali Muhammad Johan meminta Pemprov mengintegrasikan transportasi umum untuk mengatasi kemacetan.
Baca juga: Heru Budi Minta Maaf Proyek Galian Pipa Air Bikin Macet Sejumlah Jalan Jakarta
Pemprov Jakarta dinilai perlu membuat berbagai regulasi berorientasi kota layak huni dan pengaturan tata ruang yang mengacu pada compact city (kota yang terintegrasi).
Salah satunya dengan mengintegrasikan jaringan KRL Commuter dengan moda transportasi lainnya di wilayah Jakarta.
"Fraksi Demokrat meminta dukungan dari Pemprov untuk membangun infrastruktur transportasi massal di daerah-daerah penyangga yang terintegrasi dengan jaringan transportasi massal di Provinsi Jakarta," ujar Ali.
Baca juga: Demo di Balai Kota,Sopir JakLingko Keluhkan Tak Terima Gaji Full karena Jakarta Macet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
11-23
11-17
10-28
10-23
10-15
10-15