Hubungi kamiSiteMap
Rumah Informasi bisnis Suku cadang mobil Berita Teknologi Fashion wanita Acara olah raga Lebih

Facebook Manfaatkan Celah Iklan Google demi Gaet Pengguna Remaja?

2024-08-10 HaiPress

iDoPress - Perusahaan raksasa Meta selaku induk facebook,Instagram,dan WhatsApp,dilaporkan membayar Google untuk menargetkan iklan ke pengguna remaja pada awal tahun 2024 ini.

Menurut laporan Financial Times,Meta menggunakan Google Ads untuk menargetkan iklan Instagram ke pengguna remaja berusia 13 hingga 17 tahun di YouTube.

Program tersebut dijalankan di tengah penurunan pendapatan iklan Google dan migrasi pengguna muda di platform milik Meta ke layanan pesaing seperti TikTok.

Spark Foundry,anak perusahaan raksasa periklanan Publicis yang berbasis di AS,dilaporkan bekerja sama dengan Meta dan Google untuk meluncurkan kampanye pemasaran terlarang di Kanada antara Februari dan April 2024.

Baca juga: Medsos Favorit Remaja AS Ternyata Bukan TikTok atau Instagram

Kemudian,uji coba penargetan iklan ke pengguna muda tersebut dilanjutkan di Amerika Serikat pada Mei 2024.

Menurut laporan Financial Times,Meta dan Google berencana memperluas kampanye tersebut ke pasar internasional dan mempromosikan layanan tambahan seperti Facebook.

Manfaatkan celah di iklan Google

KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri Ilustrasi iklan elektronik

Meta dan Google dilaporkan memanfaatkan celah kebijakan untuk secara sengaja menayangkan iklan kepada anak remaja.

Menurut Financial Times,caranya dengan menargetkan iklan ke sekelompok pengguna yang diberi label "unknown/tidak dikenal" dalam sistem periklanan Google Ads.

Menurut halaman bantuan Google Ads,kategori demografi "unknown" mengacu pada pengguna yang usia,jenis kelamin,status orang tua,atau pendapatan rumah tangganya tidak diketahui.

Baca juga: Facebook Ditinggalkan Remaja Lebih Cepat dari yang Dibayangkan

Dengan memilih demografi unknown,pengiklan dimungkinkan untuk menjangkau audiens yang jauh lebih luas.

Masalahnya,Google dapat melihat metrik tertentu seperti aktivitas online dan unduhan aplikasi untuk mengetahui kemungkinan kelompok "unknown" tersebut dihuni oleh pengguna usia muda,lapor Financial Times.

Jika laporan itu benar dan akurat,maka staf Google diyakini menggunakan celah ini untuk mengakali kebijakan perusahaannya sendiri.

Google diketahui memiliki aturan yang memblokir penargetan iklan berdasarkan "usia,atau minat orang di bawah 18 tahun". Kebijakan ini diperkenalkan pada 2021.

Kini,Google disebut mulai melakukan penyelidikan atas tuduhan tersebut,dan kampanye tersebut kini telah dibatalkan.

"Kami melarang iklan yang dipersonalisasi untuk orang di bawah 18 tahun,titik," kata Google dalam sebuah pernyataan,sebagaimana dihimpun dari The Verge.

"Kami juga akan mengambil tindakan tambahan untuk menegaskan kepada perwakilan penjualan bahwa mereka tidak boleh membantu pengiklan atau agensi menjalankan kampanye yang berupaya mengakali kebijakan kami," lanjut Google.

Tanggapan Meta

Meta mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apapun.

"Kami terbuka tentang pemasaran aplikasi kami kepada remaja sebagai tempat bagi mereka untuk terhubung dengan teman-teman,menemukan komunitas,dan menemukan minat mereka," kata Meta dalam sebuah pernyataan,sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider,Jumat (9/8/2024).

Induk Facebook itu juga berpendapat bahwa penggunaan kategori "unknown/tidak diketahui" untuk iklan di Google Ads adalah sah dan tersedia bagi setiap pembeli iklan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Mingguan Bisnis Indonesia    Hubungi kamiSiteMap