2024-08-14 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor berbau kolonial dianggap keliru karena justru hal itu menjadi penanda kekuatan nasionalisme bangsa Indonesia mampu melawan kekuatan kolonialisme.
"Bahkan dari gedung-gedung kolonial itu lahirlah pemuda-pemuda perintis nasionalisme,misalnya Stovia," kata sejarawan JJ Rizal saat dihubungi Kompas.com,Rabu (14/8/2024).
"Dari ibu kota kolonial lahirlah bangsa Indonesia,negara Indonesia. Ibu kota kolonial dengan gedung-gedungnya diubah Sukarno jadi ibu kota nasional. Gedungnya dijadikan museum agar jadi mesin pengingat kejahatan kolonial dan budayanya yang bejat,jahat," sambung Rizal.
Rizal mengatakan,bangunan Istana Negara,Istana Merdeka,Istana Bogor,dibiarkan berdiri sebagai penanda supaya masyarakat jangan melupakan semangat nasionalisme yang mengalahkan kolonialisme,dan membuat kedudukan setiap masyarakat setara.
Baca juga: Sebut Istana Kepresidenan Bau Kolonial,Jokowi Dianggap Berpandangan Nasionalisme Sempit
Dia juga menilai bangunan bersejarah itu dibiarkan supaya pemerintah sampai hari ini tidak mengulang jejak kolonialisme di masa lalu.
"Istananya ditempati agar Presiden Indonesia senantiasa ingat jangan sekali-kali lupa cita-cita nasionalisme,apalagi sampai kembali ke negara kolonial dengan budayanya yang penuh korupsi,kolusi,nepotisme,eksploitasi dan represi," ucap Rizal.
Sebelumnya diberitakan,Jokowi menyampaikan pernyataan itu saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se Indonesia di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN),Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu sekali lagi,Belanda. Bekas gubernur jenderal Belanda,dan sudah kita tempati 79 tahun. Bau-baunya kolonial,selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi (masa kolonial)," kata Jokowi.
Baca juga: Tinggal di Istana Jakarta dan Bogor,Jokowi: Bau Kolonial Saya Rasakan Setiap Hari ...
Oleh karenanya,menurut Jokowi pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia punya kemampuan untuk membangun ibu kota sesuai dengan keinginan dan desain lokal. Namun,Presiden mengakui pembangunan IKN masih memerlukan waktu yang panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
11-17
10-28
10-23
10-15
10-15
10-14