Hubungi kamiSiteMap
Rumah Informasi bisnis Suku cadang mobil Berita Teknologi Fashion wanita Acara olah raga Lebih

Rawat Ibu di Pengungsian, Warga Manggarai Encerkan Biskuit karena Tak Ada Bubur

2024-08-15 HaiPress

JAKARTA,iDoPress - Cici (46),warga Kampung Bali Matraman,Manggarai,Jakarta Selatan,harus merawat sang ibu di posko pengungsian usai kebakaran melanda rumahnya.

Ibunya yang bernamaWangsih (69) tidak lagi bisa mengonsumsi nasi. Sementara hanya nasi yang tersedia di pos pengungsian.

"Nasi lembek atau bubur yang dibutuhkan untuk ibu saya. Karena kalau makan nasi itu tidak bisa lagi. Bantuan kan adanya nasi,sedangkan bubur tidak ada," ujar Cici saat ditemui di SDN 05 Manggarai,Rabu (14/8/2024).

Baca juga: Janji Heru Budi untuk Korban Kebakaran Manggarai,Kirim Air Bersih hingga Bantu Pendidikan Anak

Dia akhirnya mencampurkan biskuit dengan air sampai enceragar sang ibu tetap bisa makan.

Wangsih juga hanya bisa terbaring lemah di kasur.

Ia bilang,beberapa lansia lain mengalami hal serupa. Mereka membutuhkan perawatan dari sekadar obat di warung karena memiliki penyakit diabetes.

"Ada tim medis waktu siang lalu dikasih obat sama mereka. Tapi semalam kan batuk-batuk sampai tak bisa tidur itu. Mau ke Puskesmas juga kan sudah tutup,tidak 24 jam. Medis juga tidak 24 jam kan. Jadi pakai obat seadanya saja,sama obat warung jadinya," imbuh Cici.

Ketua RT 2/RW 6 Sukirman mengatakan,warganya kini membutuhkan bantuan berupa obat-obatan serta kebutuhan balita,perempuan,dan lansia.

"Yang dibutuhkan sekarang untuk balita seperti popok,susu,makanan bayi,handuk,selimut,snack,peralatan mandi," kata Sukirman ketika ditemui di Kampung Bali Matraman,Rabu.

Baca juga: Kunjungi Pengungsi Kebakaran di Manggarai,Heru Budi Instruksikan Penambahan Air Bersih dan Toilet Mobile

Selain itu,perempuan yang mengungsi juga membutuhkan pembalut. Belum lagi,para siswa-siswi yang terdampak membutuhkan bantuan alat penunjang sekolah.

"Buku,tas,alat tulis,dan sepatu (untuk anak sekolah). Itu (obat-obatan) juga diperlukan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Mingguan Bisnis Indonesia    Hubungi kamiSiteMap