Hubungi kamiSiteMap
Rumah Informasi bisnis Suku cadang mobil Berita Teknologi Fashion wanita Acara olah raga Lebih

Jurnalis Narasi Didorong Polisi hingga Jatuh Saat Liput Demo, padahal Pakai Atribut Pers

2024-08-23 HaiPress

JAKARTA,KOMPAS.com- Jurnalis Narasi bernama Juan Robin (24) merasa heran ia dan rekan kerjanya yang merupakan kamerawan Narasi menjadi korban intimidasi polisisaat meliput aksi demonstrasi Kawal Putusan MK dan Tolak Revisi Undang-undang Pilkada di sekitar gedung DPR/MPR RI,Kamis (22/8/2024),

Padahal,Juan dan rekannya sudah memakai atribut pers saat liputan. Pakaian yang dikenakan Juan jelas-jelas bertuliskan "Narasi TV".

Sementara,rekan kerja Juan memakai kaus bertuliskan "Mata Najwa" yang bagian depannya bertuliskan “PRESS”.

“Kami pakai kemeja bertuliskan Narasi.tv dan pakai id card(kartu identitas) pers,"kata Juan kepada Kompas.com,Jumat (23/8/2024).

Adapun Juan dan rekannya mengalami intimidasi di Jalan Gerbang Pemuda,Gelora,Tanah Abang,Jakarta Pusat sekira pukul 19.17 WIB.

Baca juga: Antisipasi Demo Lanjutan,Pasukan Brimob Sisir Area Sekitar Gedung DPR

Insiden bermula ketika selepas azan maghrib polisi memukul mundur peserta aksi yang masih bertahan di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto. Aparat keamanan datang dari arah Slipi.

Melihat hal tersebut,Juan dan kamerawan Narasi merapat ke sisi belakang barisan polisi agar lebih aman dan leluasa mengabadikan momen.

“Tapi,tiba-tiba,saat sedang merekam gambar di dekat polisi yang barikade itu,yang dorong mundur massa itu,tiba-tiba campers (camera person/kamerawan) kami ditarik,disuruh turun. Itu lagi naik ke trotoar gitu. Disuruh turun,ditarik,lalu didorong-dorong,” kata Juan.

Juan bersama rekan kerjanya itu diminta terus berjalan menyusuri Jalan Gatot Subroto ke arah Jalan Gerbang Pemuda bersama sejumlah peserta aksi.

Bersamaan dengan itu,polisi melontarkan kata-kata umpatan kepada Juan dan rekannya.

“Itu didorong pakai tameng sama polisi. Saat itu ada dengar kata kasar juga. Entah dari polisi yang mana itu,” ucap Juan.

Akibat terus didorong menggunakan tameng oleh polisi,Juan,rekannya,dan sejumlah peserta aksi terjatuh. Saat itu,ponsel dan alat liputan Juan dan rekannya ikut terjatuh.

"Pas nyusruk,saya marah-marah,bilang,‘lagi liputan,kok dihalang-halangi?’,” katanya.

Merasa tak terima,Juan sempat menegur polisi tersebut dan menegaskan bahwa ia dan rekannya sedang bertugas meliput aksi demonstrasi. Namun,polisi tidak menghiraukan Juan.

"Ya kecewa dengan penanganan aparat,yang mana seakan menghalangi kebebasan pers. Padahal,jelas-jelas ini pers. Baju kami sudah menandakan kalau kami dari media,” ujar Juan.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Mingguan Bisnis Indonesia    Hubungi kamiSiteMap